Sejukkan Mata Di Puncak Gunung Bromo
Siap kanlah
http://matabromo.blogspot.com anda untuk Melihat Gerhana, Hujan Meteor, dan Jupiter Oktober Ini....
Sepanjang Oktober 2014 ini akan terjadi beberapa fenomena langka di langit, karena itu siapkan mata untuk memandang keindahan yang bakal menghiasi angkasa malam demi malamnya.
Dari gerhana bulan total hingga hujan meteor bisa disaksikan pada bulan ini. Tak cuma itu, keindahan planet-planet juga disuguhkan di langit. Beberapa di antaranya bahkan bisa dilihat dengan
Astronom sekaligus Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin kepada Liputan6.com, Jumat (3/10/2014), mengatakan, beberapa fenomena langit yang bisa disaksikan sepanjang Oktober 2014, yakni:
1. Gerhana Bulan Total
Pada gerhana bulan total ini, bulan akan terlihat kemerahan seperti berdarah. Ini karena bulan tertutup oleh bayangan bumi namun cahaya matahari terbiaskan hingga menimbulkan kesan kemerah-merahan.
Fenomena ini terjadi pada 8 Oktober 2015. Thomas mengatakan, gerhana bulan ini mulai terjadi pada pukul 16.15 WIB. Namun untuk wilayah Indonesia barat, seperti Jakarta, tak bisa melihat awal mula terjadinya gerhana lantaran bulan ketika itu belum terbit.
Gerhana total baru terjadi pada pukul 17.25-18.24 WIB. Dan secara keseluruhan gerhana berakhir pada 19.34 WIB. Wilayah Indonesia barat baru bisa menyaksikan gerhana ini ketika gerhana total sudah terjadi. Namun untuk wilayah timur Indonesia dapat menyaksikan keseluruhan proses gerhana bulan total ini.
"Seluruh wilayah Indonesia bisa mengamatinya seperti mengamati purnama," kata Thomas.
2. Hujan Meteor Orionids
Hujan meteor ini bisa diamati dari Indonesia. Karena ketika puncak peristiwa ini terjadi pada 21 Oktober 2014, bulan tengah tua alias tak purnama.
Akan ada 15 meteor yang jatuh per jamnya. Bentuknya seperti atraksi bintang jatuh. Thomas memprediksi, beberapa di antara meteor itu ada yang berukuran cukup besar.
3. Hujan Meteor Draconids
Berbeda dengan Orionids, hujan meteor draconids puncaknya terjadi pada 7 Oktober 2014. Hujan meteor draconids ini merupakan hujan meteor di langit utara.
Namun Thomas mengatakan, fenomena ini bakal sulit diamati dari Indonesia. Karena hujan meteor ini termasuk kecil skalanya. Ditambah lagi pada 8 Oktober terjadi purnama. Jadi luncuran meteor bakal terhalang oleh cahaya bulan yang terang benderang.
"Hujan meteor dikalahkan cahaya bulan,
4. Jupiter dan Mars Terang Benderang
Bulan ini, beberapa planet bisa dilihat dengan mata telanjang. Salah satunya Jupiter. Cahaya planet terbesar di tata surya ini sangat terang sekali.
Jupiter bisa dilihat mulai dari dini hari hingga subuh menjelang dari langit timur. "Kebetulan posisinya memungkinkan cahaya yang kuat. Posisinya hampir dekat dengan Matahari,"
Selain Jupiter, planet lain yang juga cukup terang pada bulan ini adalah Mars. Planet yang sering disebut kembaran Bumi ini bisa dilihat mulai pukul 22.00 WIB hingga subuh.
"Tergolong paling terang, ciri warnanya merah," ujar dia.
Saturnus juga tak mau kalah. Planet bercincin ini kondisinya cukup terang pada bulan ini. Meski begitu, Saturnus harus dilihat menggunakan bantuan teleskop agar cincinnya nampak. Jika tidak menggunakan teleskop, Saturnus hanya terlihat seperti titik cahaya bintang saja.
Sementara Planet Uranus tergolong redup penampakannya. Namun dia tetap bisa dilihat sepanjang malam meski harus menggunakan teleskop.
Siap-siap Lihat Gerhana, Hujan Meteor, dan Jupiter Oktober Ini
Sepanjang Oktober 2014 ini akan terjadi beberapa fenomena langka di langit, karena itu siapkan http://matabromo.blogspot.com/ untuk memandang keindahan yang bakal menghiasi langi t,kita bisa melihat pemandangan itu dari Gunung Bromo dengan ketinggian 2.339.0Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
http://matabromo.blogspot.com maka sangatlah pas bila kita melihat Melihat Gerhana, Hujan Meteor, dan Jupiter Oktober Ini....